KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah metabolisme sekunder ini. Penulisan makalah
metabolisme sekunder ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Standardisasi Bahan Obat Alam.Dalam pelaksanaan penulisan hasil makalah ini,
penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Maka pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih.Penulis menyadari
bahwa manusia diciptakan pasti ada kekurangan,demikian pula dalam penulisan
makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, september 2014
Penulis
I.PENDAHULAN
A.Latar
Belakang
Metabolisme sekunder adalah
senyawametabolityang
tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang
unik atau berbeda- beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap
organisme biasanyamenghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda,
bahkanmungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satuspesiesdalam
suatukingdom.
Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan
saja atau pada fase-fase tertentu.Fungsi metabolit sekunder adalah untuk
mempertahankan diri darikondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya
untuk mengatasihamadan penyakit,
menarik polinator,dan
sebagaimolekul sinyal.
Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi
denganlingkungannya.Sejak jaman prasejarah manusia telah memanfaatkan ekstrak
tanamanuntuk mengobati dan membunuh. Banyak cerita rakyat yang
mengisahkan pemanfaatan ekstrak tanaman untuk penyembuhan berbagai
penyakit. Contoh-contoh penggunaannya sebagai bahan yang dapat mematikan adalah
mulai darikacang calabar dan tanaman yang bernama hemlock sebagai racun
yangdigunakan untuk menghukum mati sampai curare, racun anak panah
yangdigunakan oleh penduduk asli di Amerika Selatan untuk berburu. Pada
jamanmodern senyawa organik yang diisolasi dari kultur mikrorganisme,
sepertihalnya dari tanaman, telah banyak digunakan untuk mengobati
berbagai penyakit (misalnya antibiotika penisilin dan
tetrasiklin).Senyawa-senyawa organik yang berasal dari sumber-sumber alami
inimenyusun suatu kelompok besar yang disebut produk-produk alami
(natural products), atau yang lebih dikenal sebagai metabolit
sekunder.Pengetahuan tentang metabolisme yang sifatnya fundamental dan vital
bagimakhluk hidup telah mengantarkan ke suatu tingkat pemahaman yangmendalam
tentang proses-proses yang berkaitan
Manfaat metabolisme sekunder
adalah sebagian besar tanaman penghasilsenyawa metabolit sekunder memanfaatkan
senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan berkompetisi dengan makhluk
hidup lain disekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder (seperti
quinon,flavonoid, tannin,dll) yang membuat tanaman lain tidak tumbuh di
sekitarnya.Hal ini disebut alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder telah
digunakansebagai obat atau model pembuat obat baru, contonya adalah aspirin
yangdibuat berdasarkan asam salisilat yang secara alami terdapat pada
tumbuhantertentu.Manfaat lain dari metabolit sekunder adalah sebagai pestisida
daninsektisida, contohnya adalah rotenone dan rotenoid. Beberapa
metabolitsekunder lainnya yang telah digunakan dalam memproduksi sabun,
parfum,minyak herbal, pewarna, permen karet dan plastic alami adalah
resin,antosianin, tannin, saponin, dan minyak volatile.
B.TujuanTujuan
dari makalah metabolisme ini adalah untuk:
1.Dapat
mengetahui arti dan manfaat dari metabolisme sekunder
2.Dapat
mengetahui beberapa jenis golongan metabolit sekunder
3.Dapat
mengetahui struktur dari beberapa jenis metabolit sekunder
C.Rumusan
Masalah
1.Apa
pengertian metabolisme sekunder?
2.Golongan
apa saja yang terdapat pada metabolit sekunder?
3.Apakah
manfaat yang terdapat pada metabolit sekunder?
4.Apakah
contoh-contoh dari golongan metabolit sekunder?
II.PEMBAHASAN
Senyawa metabolit sekunder
merupakan sumber bahan kimia yang tidak akan pernah habis, sebagai sumber
inovasi dalam penemuan dan pengembanganobat-obat baru ataupun untuk menunjang
berbagai kepentingan industri. Hal initerkait dengan keberadaannya di alam yang
tidak terbatas jumlahnya. Sejalandengan hal itu dan diikuti oleh keberadaan
organisme yang juga tidak terbatas jumlahnya, maka topik penelitian bahan
alam juga tidak akan pernah habis. Inididukung pula oleh fakta bahwa di muka
bumi ini terdapat kurang lebih 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi, akan
tetapi tidak lebih dari 0,4% dari jumlahtumbuhan tersebut telah diselidiki oleh
peneliti untuk berbagai kepentingan.Sebagian besar dari penelitian itupun masih
sangat dangkal sifatnya atau belummenyeluruh, lagi pula terbatas pada tumbuhan
yang terdapat di daerah beriklimsedang. Dari 250.000 jenis tumbuhan tingkat
tinggi seperti dikemukan di atas54% diantaranya terdapat di hutan-hutan tropika
dan Indonesia dengan hutantropikanya yang mengandung lebih dari 30.000 jenis
tumbuhan tingkat tinggisangat berpotensial untuk diteliti dan dikembangkan oleh
para peneliti Indonesia.Penelitian bahan alam biasanya dimulai dari ekstraksi,
isolasi denganmetode kromatografi sehingga diperoleh senyawa murni,
identifikasi unsur darisenyawa murni yang diperoleh dengan metode spektroskopi,
dilanjutkan denganuji aktivitas biologi baik dari senyawa murni ataupun ekstrak
kasar. Setelahdiketahui struktur molekulnya biasanya dilanjutkan dengan
modifikasi struktur untuk mendapatkan senyawa dengan aktivitas dan
kestabilan yang diinginkan.Disamping itu dengan kemajuan bidang bioteknologi,
dapat juga dilakukan peningkatan kualitas tumbuhan atau organisme melalui
kultur jaringan atau pembentukan menjadi tumbuhan transgenik yang tentunya
juga akanmenghasilkan berbagai jenis senyawa metabolit sekunder baru yang
beranekaragam dan mungkin juga dengan struktur molekul yang berbeda dengan
yangditemukan dari tumbuhan awalnya. Dengan demikian peluang penelitian
dalam bidang bahan alam adalah juga tidak terbatas.Peranan senyawa bahan
alam bagi manusia tidak terlepas dari tinjauansejarah kajian riset kimia bahan
alam itu sendiri, yang telah sejak lama dilakukan.
oleh manusia. Karl Wilhelm Schele
(1742-1786) merupakan ahli kimia pertamayang berhasil melakukan pemisahan
(isolasi) senyawa kimia dari bahan alamseperti gliserol, asam-asam oksalat,
laktat, tartarat dan sitrat. Selanjutnya diikutiFrederich W. Serturner
(1783-1841) yang memisahkan morfina dari opium danPelletier serta caventon yang
berhasil memisahkan strihina, brusina, kuinin,sinkonina, dan kafein lima belas
tahun kemudian. Untuk pemisahan beribu-ribusenyawa kimia yang lain dari bahan
alam segera menyusul dan terus berjalansampai sekarang.Senyawa-senyawa
metabolit sekunder yang telah berhasil diisolasi, olehmanusia selanjutnya
didayagunakan sebagai bahan obat seperti morfin sebagaiobat nyeri, kuinin
sebagai obat malaria, reserpin sebagai obat penyakit tekanandarah tinggi dan
vinkristin serta vinblastin sebagai obat kanker. Selain sebagai bahan
obat, senyawa metabolit sekunder juga didayagunakan oleh manusia
untuk menunjang kepentingan industri seperti industri kosmetik dan
industri pembuatan pestisida dan insektisida. Untuk di Indonesia,
pemanfaatan senyawa bahan alamyang ditemukan para peneliti Indonesia sebagai
bahan baku obat antara lainItebein sebagai anti tumor, Artoindonesianin sebagai
anti malaria, Diptoindonesin,Indonesiol serta banyak lagi. Sedangkan potensi
lain yang sedang dikembangkan peneliti Indonesia untuk menunjang
kepentingan industri adalah potensi bahanalam sebagai penghasil minyak
atsiri.Metabolisme primer berlangsung dalam suatu daur atau siklus
(misalnyasiklus asam sitrat). Senyawa organik dari metabolisme primer merupakan pusatnya
dan senyawa-senyawa metabolisme sekunder merupakan cabang-cabangnya.
Metabolisme sekunder dapat dibedakan secara akurat dari metabolit primer
berdasarkan kriteria berikut: penyebarannya lebih terbatas, terdapatterutama
pada tumbuhan dan mikroorganisme serta memiliki karakteristik untuk tiap
genera, spesies atau strain tertentu. Metabolit ini dibentuk melalui
alur (pathway) yang khusus dari metabolit primer. Sebaliknya, metabolit
primer sebarannya luas, pada semua benda hidup dan sangat erat terlibat
dalam proses- proses kehidupan yang esensial. Metabolit sekunder tidaklah
bersifat esensialuntuk kehidupan, meski penting bagi organisme yang
menghasilkannya.Hal yang menarik
untuk diperhatikan ialah bahwa metabolit sekunder dibiosintesis terutama
dari banyak metabolit-metabolit primer: asam amino, asetilcoenzim-A, asam
mevalonat, dan zat antara (intermediate) dari jalur shikimat(shikimic acid).
Ini merupakan titik awal elaborasi metabolit sekunder yangmengarah ke
klasifikasi serta bahasannya sebagai kelompok-kelompok yang bersifat
diskrit.
Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok
utama,yaitu:
1.Terpenoid(Sebagian
besar senyawa terpenoid mengandung karbon danhidrogen serta disintesis melalui
jalur metabolismeasam mevalonat).Contohnya monoterpena, seskuiterepena,
diterpena, triterpena, dan polimer terpena.
2.Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan
memiliki cincin benzena,
hidrogen,danoksigendalam
struktur kimianya). Contohnya asam fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan
tanin.
Macam-macam
golongan metabolit sekunder, yaitu:
A.Golongan
Fenolat/Fenol
Senyawa golongan fenol adalah golongan senyawa dengan
struktur aromatik dengan mengandung gugus OH pada rantai aromatik. Jadi
pada fenolgugus OH langsung terikat pada inti benzene.
Ada 3 golongan
Fenol berdasarkan atom H yang digantikan oleh gugus OH yaitu :
1.Fenol Monovalent
Suatu senyawa fenol yang jika
satu atom H pasa inti aromatic diganti oleh 1gugus OH.
2.Fenol Divalent
Suatu senyawa fenol yang jika dua atom H pada inti aromatic diganti
oleh 2gugus OH dan merupakan fenol bermartabat dua.
3.Fenol
Trivalent
Suatu senyawa fenol yang jika
tiga atom H pada inti aromatok diganti oleh 3gugus OH.
B.Golongan
Flafonoid
Flavonoid adalah senyawa
polifenol yang banyak terdapat di alam.Flavonoid merupakan golongan senyawa
bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan sebagai pigmen
tumbuhan. Flavonoid terdapat padagrup-grup dari unsur-unsur polifenol yang
terdapat pada kebanyakantumbuhan, biji, kulit buah atau kulit, kulit kayu, dan
bunga. Sejumlah besar tumbuhan obat mengandung flavonoid. Flavonoid digolongkan
berdasarkanstruktur kimianya, menjadi falvonol, flavon, flavanon,
isoflavon,anthocyanidin, dan khalkon. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang
berbedamasuk ke dalam golongan flavonoid. Menurut perkiraan 2% dari
seluruhkarbon yang difotosintesis oleh tumbuhan atau + 1x 10 9 ton/tahun
karbondiubah menjadi flavonoid atau senyawa yang berkaitan erat
dengannya.Kebanyakan flavonoid terdapat dalam buah, sayuran, dan minuman (teh,
kopi, bir, anggur, dan minumam buah). Di alam, senyawa fenolik kerap dijumpaiterikat
pada protein, alkaloid, dan terdapat di antara terpenoid. Flavonoidmengacu pada
hasil metabolit sekunder dari tumbuhan yang mempunyaistruktur phenylbenzopyrone, biasa dikenal dari
aktivitas antioksidannya.Senyawa flavonoida adalah suatu kelompok senyawa fenol
yang terbesar yang ditemukan dialam.
Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah,ungu dan biru dan sebagai
zat warna kuning yang ditemuykan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoida mempunyai
kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15atom
karbon, dimana dua cincin benzen (C6)terikat pada
suatu rantaipropana(C3) sehingga
membentuk suatu susnan C6–C3– C6.Susunan ini dapatmenghasilkan
tiga jenis struktur senyawa flavonoida. Contoh senyawaflavonoida, diantaranya
isoflavonoida.

Flavonoid merupakan sejenis
senyawa fenol terbesar yang ada, senyawaini terdiri dari lebih dari 15 atom
karbon yang sebagian besar bisa ditemukandalam kandungan tumbuhan. Flavonoid
juga dikenal sebagai vitamin P dancitrin, dan merupakan pigmen yang diproduksi
oleh sejumlah tanaman sebagaiwarna pada bunga yang dihasilkan.Spektrum IR yang
direkam pada spektrometer IR-470 Shimadzu. 1H dan13C-NMR spektra tercatat
sebesar 300 dan 75 MHz, masing-masing, padainstrumen AM Bruker 300 dan TMS
digunakan sebagai internal. Standar 1Hdan 13C - NMR spektrum diperoleh dalam
campuran CDCl3 dan CD3ODsebagai pelarut.Flavonoid diperoleh dalam bentuk
padatan amorf.
C.Golongan
Saponin
Saponin adalah suatu glikosida
yang mungkin ada pada banyak macamtanaman. Saponin ada pada seluruh tanaman
dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi
oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan
tidak diketahui, mungkin sebagai bentuk penyimpanan karbohit



metabolisme tumbuh-tumbuhan.
Kemungkinan lain adalah sebagai
pelindungterhadap serangan serangga.Sifat-sifat saponin adalah sebagai berikut:
1.Mempunyai rasa pahit
2.Dalam larutan air membentuk busa yang stabil
3.Menghemolisa eritrosit
4.racun kuat untuk ikan dan amfibi
5.Membentuk persenyawaan dengan kolestrol dan
hidroksisteroid lainnya
6.Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
7.Berat
molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formulaempiris yang
mendekati.
Berdasarkan atas sifat
kimiawinya, saponin dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:1.Steroids dengan 27 C
atom.2.Triterpenoids, dengan 30 C atom.Macam-macam saponin berbeda sekali
komposisi kimiawinya, yaitu berbeda pada aglikon (sapogenin) dan juga
karbohidratnya, sehingga tumbuh-tumbuhan tertentu dapat mempunyai macam-macam
saponin yang berlainan,seperti:
Quillage saponin : campuran dari
3 atau 4 saponin
Alfalfa saponin : campuran dari
paling sedikit 5 saponin
Soy bean saponin : terdiri dari 5
fraksi yang berbeda dalam sapogenin, ataukarbohidratnya, atau dalam
kedua-duanya.
D.Golongan
Minyak Atsiri
Minyak atsiri, atau dikenal juga
sebagai minyak eterik (aetheric oil ),minyak esensial (essential
oil ), minyak terbang (volatile oil ), serta minyak aromatik (
aromatic oil ), adalah kelompok besar minyak nabatiyang
berwujudcairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga
memberikanaroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari
wangi-wangianatau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan,
hasilsulingan(destilasi)
minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Para ahli biologi
menganggap
minyak atsiri sebagai metabolit
sekunder yang biasanya berperan sebagai alat
pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan(hama)
ataupun sebagai agensia untuk bersaing dengan tumbuhanlain
(lihatalelopati) dalam
mempertahankan ruang hidup. Walaupunhewan
kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (sepertikesturidari
beberapamusangatau
cairan yang berbau menyengat dari beberapakepik ),
zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri.Minyak atsiri bersifat
mudah menguap karenatitik uapnyarendah.
Selainitu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhisaraf manusia(terutama
dihidung)
sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu.Setiap senyawa penyusun
memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda.
Karena pengaruh psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponen penting
dalamaromaterapiatau
kegiatan-kegiatanliturgidan
olah pikiran/jiwa, sepertiyogaatauayurveda.
Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larutdalam air
dan pelarut polar lainnya. Dalam parfum, pelarut yang digunakan biasanya
alkohol. Dalam tradisi timur, pelarut yang digunakan biasanyaminyak yang mudah
diperoleh, seperti minyak kelapa. Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun
dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatusenyawa tertentu biasanya
bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu.Sebagian besar minyak atsiri
termasuk dalam golongan senyawa organik terpenadanterpenoidyang
bersifat larut dalam minyak (lipofil).
Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam bahan alam (daun, batang,
akar, biji) untuk minyak atsiri dibagi menjadi dua kelompok yaknikelompok
pertama; minyak atsiri yang komponen-komponennya mudahdipisahkan yang kemudian
menjadi bahan awal sintesis (minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak
permen, dan minyak terpentin) dan kelompok kedua;minyak atsiri yang
komponen-komponennya tidak mudah dipisah (minyak akar wangi, minyak nilam,
minyak cendana, minyak kenanga), dimana minyak atsiriini dapat langsung digunakan.
Komponen senyawa kimia utama dari keduakelompok tersebut sebagian dapat dilihat
pada tabel berikut

E.Golongan
Alkoloid
Alkaloid adalah suatu golongan
senyawa organik yang terbanyak ditemukan dialam. Hampir seluruh senyawa
alkaloida berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis
tumbuhan. Semua alkaloidamengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang
biasanya bersifat basa dandalam sebagian besar atom nitrogen ini merupakan
bagian dari cincinheterosiklik.Hampir semua alkaloida yang ditemukan dialam
mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada
pula yang sangat bergunadalam pengobatan. Misalnya kuinin, morfin dan stiknin
adalah alkaloida yangterkenal dan mempunyai efek sifiologis dan psikologis.
Alakaloida dapatditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan seperti biji, daun,
ranting dan kulit batang. Alakloida umumnya ditemukan dalam kadar yang
kecil dan harusdipisahkan dari campuran senyawa yang rumit yang berasal dari
jaringantumbuhan.Alkaloida tidak mempunyai tatanam sistematik, oleh karena itu,
suatualkaloida dinyatakan dengan nama trivial, misalnya kuinin, morfin dan
stiknin.Hampir semua nama trivial ini berakhiran –in yang mencirikan
alkaloida.Beberapa contoh senyawa alkaloida
F.Golongan Steroid
Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan
penegelompokan inididasarkan pada efek
fisiologis yang diberikan oleh masing-masing senyawa.Kelompok-kelompok itu adalah sterol, asam- asam
empedu, hormon seks,hormon
adrenokortikoid, aglikon kardiak dan sapogenin. Ditinjau dari segistruktur
molekul, perbedaan antara berbagai kelompok steroid ini ditentukanoleh jenis substituen R 1 R 2
R 3
yang terikat pada kerangka dasar
karbon.sedangkan perbedaan antara senyawa yang satu
dengan yang lain pada suatukelompok tertentu ditentukan oleh panjang rantai
karbon R 1, gugus fungsi yangterdapat
pada substituen R 1, R 2, R 3
, jumlah serta posisi gugus
fungsi oksigendan ikatan rangkap dan konfigurasi dari pusat-pusat asimetris
pada kerangkadasar karbon tersebut.Percobaan-percobaan biogenetik menunjukkan bahwa steroid yangterdapat
dialam berasal dari triterpenoid. Steroid yang terdapat dalam jaringanhewan beasal dari triterpenoid lanosterol
sedangkan yang terdapat dalam jaringan tumbuhan berasal dari
triterpenoid sikloartenol setelah triterpenoid inimengalami serentetan perubahan tertentu. tahap- tahap awal dari
biosintesasteroid adalah sama bagi semua steroid alam yaitu pengubahan asam
asetatmelalui asam mevalonat dan skualen (suatu triterpenoid) menjadi
lanosteroldan sikloartenol.
Struktur umum senyawa steroid:

G.Golongan
Tanin
Tanin merupakan suatu substansi
yang banyak dan tersebar, sehinggasering ditemukan dalam tanaman. Tanin
diketahui mempunyai beberapakhasiat, yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri
dan antioksidan. Istilahtanin sendiri berasal dari bahasa Perancis, yaitu
“tanning”. Pada mulanyasenyawa tannin lebih dikenal sebagai “
tanning
substance”
dalam
proses penyamakan kulit hewan untuk dibuat sebagai kerajinan tangan.Pada
umumnya tanin merupakan senyawa polifenol yang memiliki beratmolekul (BM) yang
cukup tinggi (lebih dari 1000) dan dapat membentuk kompleks dengan
protein. Berdasarkan strukturnya, tanin diklasifikasikanmenjadi dua kelas yaitu
tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi.
1.Tanin
Terhidrolisis
Tanin terhidrolisis biasanya
berikatan dengan karbohidrat yang dapatmembentuk jembatan oksigen, sehingga
dapat dihidrolisis denganmenggunakan asam sulfat atau asam klorida. Gallotanin
merupakan salahsatu contoh tanin terhidrolisis, di mana gallotanin ini
merupakan senyawa berupa gabungan dari karbohidrat dan asam galat. Selain
itu, contoh lainnyaadalah ellagitanin (tersusun dari asam
heksahidroksidifenil).Secara singkat, apabila tanin mengalami hidrolisis, akan
terbentuk fenol polihidroksi yang sederhana, misalnya piragalol, yang
merupakanhasil dari terurainya asam gallat dan katekol yang merupakan hasil
darihidrolisis asam protokatekuat. Tanin terhidrolisiskan biasanya berupa senyawa
amorf, higroskopis, berwarna cokelat kuning yang larut dalam air (terutama air panas) membentuk larutan koloid
bukan larutan sebenarnya.Makin murni tanin, makin kurang kelarutannya
dalam air dan makin mudahdiperoleh dalam bentuk kristal.
2.Tanin Terkondensasi
Tanin terkondensasi biasanya
tidak dapat dihidrolisis, melainkanterkondensasi di mana menghasilkan asam
klorida. Tanin terkondensasikebanyakan terdiri dari polimer flavonoid. Tanin
jenis ini dikenal dengannama Proanthocyanidin yang merupakan polimer dari
flavonoid yangdihubungan dengan melalui C 8 dengan C4, contohnya
Sorghum procyanidin yang tersusun dari catechin dan
epiccatechin.Klasifikasi Tanin berdasarkan warna dari garam ferri (FeCl
3.
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a.Katekol
Berwarna hijau dengan 2 gugus fenol. Misalnya : Flobatanin danPirokatekol.
Memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Apabila dipanaskan akan menghasilkan katekol
Apabila
didihkan dengan HCl akan menghasilkan flobapin yang berwarnamerah.
Apabila
ditambahkan FeCl3akan berwarna hijau.
Apabila
ditambahkan larutan Br akan terbentuk endapan.Contoh Katekol : Asam kirotamat (pada
kina) dan asam katekotanat (padagambir)
.
b.Pirogalatanin
(pirogalol)Berwarna biru dengan FeCl3dengan 3 gugus fenol. Memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
Apabila
dipanaskan akan terurai menjadi pirogalol.
Apabila
dididihkan dengan HCl akan dihasilkan Asam gallat dan Asamellag.
Apabila
ditambahkan dengan FeCl3akan berwarna biru.
Apabila
ditambahkan brom tidak akan terbentuk endapan.Contoh Pirogalatanin : Gallotanin
(pada gallae) dan Ellagitanin (pada
Granati
cortex)
Sifat-sifat
Tanin
Untuk
membedakan tanin dengan senyawa metabolit sekunder lainnya,dapat dilihat dari
sifat-sifat dari tanin itu sendiri. Sifat-sifat tanin, antara lain :1.Sifat
Fisika.Sifat fisika dari tanin adalah sebagai berikut :
Apabila
dilarutkan ke dalam air, tanin akan membentuk koloid dan akanmemiliki rasa asam
dan sepat.
Apabila
dicampur dengan alkaloid dan glatin, maka akan terbentuk endapan.
Tanin
tidak dapat mengkristal.
Tanin
dapat mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawadengan protein
tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.2.Sifat KimiaSifat
kimia dari tanin adalah sebagai berikut :Tanin merupakan senyawa kompleks yang
memiliki bentuk campuran polifenol yang Sulit untuk dipisahkan sehingga
sulit membetuk kristal.Tanin dapat diidentifikasi dengan menggunakan
kromotografi Senyawa
fenol
yang ada pada tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic dan pemberi
warna.3. Sifat sebagai pengkhelat logam.Fenol yang ada pada tanin, secara
biologis dapat berguna sebagaikhelat logam. Mekanisme atau proses pengkhelatan
akan terjadi sesuaidengan pola subtitusi dan pH senyawa fenol itu sendiri. Hal
ini biasanyaterjadi pada tanin terhidrolisis, sehingga memiliki kemampuan
untuk menjadi pengkhelat logam.Khelat yang dihasilkan dari tanin ini dapat
memiliki daya khelat yangkuat dan dapat membuat khlelat logam menjadi lebih
stabil dan aman didalam tubuh. Namun, dalam mengkonsumsi tanin harus sesuai
dengankadarnya, karena apabila terlalu sedikit (kadarnya rendah) tidak
akanmemberikan efek, namun apabila mengkonsumsi terlalu banyak
(kadar tinggi) dapat mengakibatkan anemia karena zat besi yang ada dalam
darahakan dikhelat oleh senyawa tanin tersebut.
Manfaat
Tanin
Sebagai
senyawa metabolit sekunder, tanin memiliki banyak manfaatdan kegunaan. Manfaat
dan kegunaan tanin adalah sebagai berikut :1.Sebagai anti hama untuk mencegah
serangga dan fungi pada tanaman.2.Sebagai pelindung tanaman ketika masa
pertumbuhan dari bagiantertentu tanaman, misalnya pada bagian buah, saat masih
muda akanterasa pahit dan sepat.3.Sebagai adstrigensia pada GI dan
kulit.4.Untuk proses metabolisme dari beberapa bagian tanaman.5.Dapat
mengendapkan protein sehingga digunakan sebagai antiseptik.6.Sebagai antidotum
(keracunan alkaloid).7.Sebagai reagen pendeteksi gelatin, alkaloid, dan
protein.8.Sebagai penyamak kulit dan pengawet.

Struktur Tanin
H.Golongan
Kumarin
Kumarin
merupakan senyawaatsiriyang terbentuk terutama dari
turunanglukosanonatsiri
saat penuaan atau pelukaan. Hal ini penting terutama adatumbuhanalfalfadansemanggimanis
di mana kumarin menyebabkan timbulnya aroma yang khas sesaat setelah kedua
tumbuhan itu dibabat. Para peneliti telah mengembangkan aglur semanggi
tertentu yang mengandungsedikit kumarin dan strain lainnya yang mengandung
kumarin dalam bentuk terikat. Semua galur itu secara ekonomi sangat
penting karena kumarin bebasdapat berubah menjadi produk yang beracun,
dikumarol, jika semanggi rusak selama penyimpanan. Dikumaroladalah senyawa antipenggumpalan
yang menyebabkan penyakit semanggi manis (penyakit perdarahan) pada hewanruminansia(pemamah
biak seperti sapi) yang memakan tumbuhan yangmengandung dikumarol.Kumarin
merupakan metabolit turunan sikimat yang terbentuk ketikafenil alanin
dideaminasi dan dihiroksilasi menjadi asam trans-hidroksisinamat.Ikatan rangkap
asam ini segera dikonversi menjadi bentuk cis melaluiisomerisasi yang
dikatalisasi oleh cahaya, menghasilkan pembentukan senyawayang mempunyai gugus
fenol dan asam yang berdekatan. Gugus-gugus inikemudian bereaksi secara
intramolekuler untuk membentuk lakton dan intikumarin basa, dicirikan oleh
senyawa kumarin itu sendiri, berperan dalam memberikan aroma jerami yang segar.
Kebanyakan senyawa kumarindioksigenasi pada posisi C, yang dihasilkan dari
hidroksilasi para asam sinamatuntuk membentuk asam kumarat, namun sebelumnya
mengalami hidroksilasiorto, isomerisasi dan pembentukan lakton.Penyebaran
kumarin terbatas didunia tanaman dan pernah digunakanuntuk menggolongkan tanaman
menurut keberadaan senyawa ini(kemotaksonomi). Kumarin umumnya ditemukan pada
family Apiaceae,Rutaceae, Asperaceae, dan Fabaceae.Beberapa kumarin merupakan
senyawa fitoaleksin dan disintesis secarade novo oleh tanaman setelah diinfeksi
oleh bakteri atau fungi.
Sebagian
besar senyawa fitoaleksin bersifat antimikroba. Sebagai contoh, kentang (
Solanumtuberosum)
mensintesis skopolatin jika diinfeksi fungi.Sudah sejak lama diketahui bahwa
hewan yang diberi makan semanggimanis ( Melilotus officinale Fabaceae) akan
mati akibat hemoragi. Senyawa beracun yang menyebabkan efek samping ini
adalah bishidroksikumarin(drimer kumarin terhidroksilasi) dikumarol.Senyawa
psoralen adalah kumarin yang memiliki cincin furan dankadang-kadang disebut
furokumarin atau furanokumarinkarena adanya cincinini. Contoh senyawa ini
antaralain psoralen, bergapten, xantotoksindan isopimpinelin.Karena
memiliki banyak gugus kromofor, senyawa ini mudahmengabsorb cahaya dan
berfluoresensi biru/kuning dibawah cahaya ultravioletdengan panjang gelombang
320-380 nm. Senyawa ini mungkin diproduksi olehtanaman sebagai mekanisme
perlindungan terhadap dosis tinggi cahayamatahari. Beberapa kumarin dibuat
menjadi sediaan tabir surya dan kosmetik untuk tujuan ini. Senyawa
psoralen adalah senyawa khas family jeruk (Rutaceae) dan seledri
(Apiaceae). Beberapa tanaman golongan ini dikenalsebagai “semak pembakar”
karena kandungan psoralennya diketahuimenyebabkan fototoksisitas.Mekanisme
fototoksisitas ini belum sepenuhnya dimengerti, tetapidiketahui bahwa senyawa
psoralen bersifat karsinogenik dan mutagenik akibatterbentuknya aduksi dengan
basa pirimidin DNA, seperti timin, melalui sikloadisi . Reaksi ini dapat
terjadi dengan satu (monoaduksi) atau dua(diaduksi) basa piriidin dan
mengakibatkan tautan-silang DNA.Sediaan yang menggunakan tanaman Apiaceae dan
Rutaceae yangmengandung seyawa psoralen telah lama digunakan unuk
meningkatkan pigmentasi kulit pada penyakit vitiligo, suatu penyakit yang
umum di derita diTimur Tengah dan terjadi akibat bagian kulit yang kekurangan
pigmenmelanin. Xantotoksin murni digunakan untuk mengobati vitiligo yang
parahdan psoriasis serta diberikan secara oral dalam kombinasi denagn UV-A.
Hasil pengobatan ini timbul pewarnaan dan pigmentasi pada daerah kulit
yang tidak berpigmen serta perbikan kulit psroriasis dengan cara
mengurangi proliferasisel. Pengobatan ini bukannya tanpa resiko dan memerlukan
peraturan yangsekasama untuk mencegah kanker kulit atau pembekakan katarak.
Terapiinidisebut PUVA (psoralen + UV-A) atau terapi fotodinamik yakni suatu
obatdiaktivasi dengan bantuan sinar UV.Kumarin Merupakan kelompok senyawa fenol
yang umumnya berasaldari tumbuhan tinggi dan jarang ditemukan pada
mikroorganisme, kumarin inimempunyai kerangka C6-C3.Senyawa kumarin dibagi
empat kelompok :1.Kumarin sederhana dan turunannya yang berupa hasil
hidroksidasialkoksida, glikosida. Contohnya : suberosin.2.Furano kumarin jenis
linear dan anguler, dimana terdapat subtitusi pada posisi benzoid.
Contohnya : angelicin.3.Pyranokumarin analog dengan furano kumarin tapi
memiliki cincinenzim pada subtituennya.
Contohnya
: xantyletin.4.Kumarin yang tersubtitusi pada cincin purin. Seperti 4-hidroksi
kumarin.
Fungsi
Kumarin
menyebabkan metamorfosis dini
pada beberapa spesies serangga dengan turunnya tingkathormonpemudaanserangga
sehingga menyebabkan pembentukkanferomonoleh
serangga jantansehingga daya tarik seksual terhadap serangga betina berkurang.
Dengan

kemampuan
seperti itu, preosen memiliki potensi sebagaiinsektisidayang berpengaruh
hanya terhadap spesies sasaran.Struktur KumarinPenentuan struktur kumarin
dengan spektrum
III.PENUTUP1
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
a.Metabolisme
sekunder adalah senyawametabolityang tidak esensial
bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik
atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya.
b.Manfaat
metabolisme sekunder adalah sebagian besar tanaman penghasilsenyawa metabolit
sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan
berkompetisi dengan makhluk hidup lain disekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan
metabolit sekunder (sepertiquinon, flavonoid, tannin,dll) yang membuat tanaman
lain tidak tumbuh disekitarnya.
c.Senyawa
metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: terpenoid,fenolik, dan
senyawa yang mengandung nitrogen
.d.Macam-macam
golongan metabolit sekunder, yaitu: fenol, flafanoid,saponin, minyak atsiri,
tannin, alkaloid, steroid, dan kumarin.
e.Senyawa
organik dari metabolisme primer merupakan pusatnya dansenyawa-senyawa
metabolisme sekunder merupakan cabang-cabangnya.
f.Peranan
senyawa bahan alam bagi manusia tidak terlepas dari tinjauansejarah kajian
riset kimia bahan alam itu sendiri, yang telah sejak lamadilakukan oleh
manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Heinrich, Michael, dkk, 2005,Farmakognosi dan Fitoterapi, Jakarta :Buku Kedokteran EGC
Gunawan, Didit dan Sri Mulyani, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I ,Jakarta:
Penebar Swadaya.
Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi,edisi keenam, 71-72 ,ITB, Bandung
Sudjadi, 2010, Kimia Farmasi Analisis,91, 122, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar